Pages

Senin, 03 Oktober 2011

Tgs. Metode Riset ke II

Analisis Jurnal 1
·         Judul                                             :Pemasaran Jasa Perpustakaan Dan Informasi pada Perpustakaan  Perguruan Tinggi

Nama Pengarang                              : Elisa Ekaningsih

Tahun                                                : 2006

·         Tema                                                 : Pemasaran

·         Latar Belakang Masalah                :
Fenomena
Kebanyakan dari para mahasiswa  adalah mereka malas meluangkan waktunya untuk berkunjung ke perpustakaan. Yang ada di pikiran mereka hanyalah gambaran bahwa perpustakaan adalah tempat yang membosankan, seiring perkembangan tekhnologi yang semakin canggih mereka lebih memilih mengakses berbagai informasi dari internet yang bisa di akses kapanpun dan di manapun. Padahal Perpustakaan adalah pusat dokumentasi dan informasi. banyak ilmu yang terdapat di sana yang di hasilkan oleh para ilmuwan, karena begitu banyaknya macam-macam informasi di sana menyebabkan para pencari informasi kesulitan dalam menemukan informasi sesuai kebutuhannya. Para pemakai menuntut layanan informasi yang siap pakai, cepat dan tepat. Dan kebutuhan tersebut harus bisa di penuhi oleh pengelola perpustakaan yang ikut andil dalam memajukan perpustakaan harus ada inovasi terbaru di buat semudah dan semenarik mungkin agar si pemakai jasa dan layanan perpustakaan tersebut bisa terpuaskan. Pemasaran jasa perpustakaan adalah jasa untuk mendekatkan dan mempromosikan jasa yang di selenggarakan perpustakaan.

Motivasi Penelitian
Mempromosikan jasa yang di selenggarakan perpustakaan, agar para mahasiswa dengan senang dapat meluangkan waktunya untuk berkunjung ke perpustakaan dan bias memajukan budaya membaca.

·         Masalah
Perpustakaan menerima anggaran dari lembaga induknya yang sebagian besar adalah dari biaya pendidikan, selama perpustakaan tidak menyimpang dari kebijaksanaan yang telah di tetapkan oleh lembaga induknya orientasi pemasaran menuntut perpustakaan untuk selalu menyediakan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pemasaran sangat tergantung pada perancangan penawaran yang di tetapkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar yang menjadi target.

·         Tujuan Penelitian
Tujuan dan sasaran harus berorientasi pada pengguna agar kita dapat memahami kebutuhan pengguna jasa layanan perpustakaan, dan secara selektif member tahu kepada para pengguna jasa mengenai manfaat dari jasa yang di tawarkan.

·         Metodologi Penelitian
Tahapan-tahapan            :

1.       Penelitian pemasaran & pengumpulan informasi, analisis pengguna.
2.       Penyesuaian dengan kebijakan lembaga induk dan pasar.
3.       Merencanakan, mengembangkan dan mengatur sumber daya dan jasa.
4.       Komunikasi dan promosi.
5.       Menumbuhkan hubungan professional  dan jaringan-jaringan pendukung.
Metodologi yang di gunakan melalui, Penelitian perilaku konsumen, survey, observasi dan percobaan.
·         Hasil & Analisis
Perkembangan teknologi telekomunikasi memberi tantangan baru bagi pustakawan dalam hal pengiriman informasi secara efisien. Dalam hubungan unsure distribusi ini, perpustakaan perguruan tinggi misalnya juga harus memutuskan apakah cukup sengan satu perpustakaan pusat atau mengembangkan perpustakaan khusus subyek yang dekat dengan fakultas keputusan tersebut tergantung dari segi sumberdaya yaitu dana dan staff.


Analisis Jurnal 2
·         Judul                                             : Dinamika Pola Pemasaran Gabah dan Beras di Indonesia
Nama Pengarang                         : Sudi Mardianto, Yana Supriatna, Nur khoiriyah.
Tahun                                            : 2009
·         Tema                                             : Pemasaran
·         Latar Belakang                             :

Fenomena
Pendapatan petani saat ini tidak sebanding dengan jerih payahnya serta resiko kegagalan panen yang di hadapi, pendapatan petani masih bergantung pada factor yang mempengaruhi produktivitas lahan selain itu juga sumber rendahnya harga jual gabah karena panjangnya mata rantai pemasaran, tingkatan perdagangan gabah terdiri dari pedagang tingkat desa, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten dan tingkat pedagang besar yang akan memproses gabah menjadi beras dan menyalurkannya kepada konsumen.  Sehingga terjadi rendahnya harga jual dari para petani.

Penelitian sebelumnya
Pada era orde baru stabilitas harga beras merupakan salah satu kebijakan yang utama. Terjadi ketidakstabilan harga gabah dan beras terlihat dari dua sisi yang berbeda yang pertama itu di karenakan ketidakstabilan antar musin yaitu musim panen dan musim paceklik dan yang kedua di karenakan ketidakstabilan antar tahun karena pengaruh iklim seperti kekeringan atau kebanjiran.

Motivasi penelitian
Membantu petani untuk mendapatkan pendapatan yang lebih layak sebanding dengan jerih payahnya dan dan sejauh mana kebijakan pemerintah dalam menangani hal tersebut.

·         Masalah
Pemasaran yang menimbulkan biaya yang tinggi akan berdampak mengurangi surplus produsen dan juga membebani konsumen, pola pemasaran hasil pertanian selalu mengalami perubahan dan perkembangan seiring dengan tingkat perkembangan pada struktur produksi dan konsumsi. Faktor yang mempengaruhi system pemasaran yang lebih kompleks adalah meningkatnya komersialisasi produk, adopsi ilmu dan tekhnologi, pemisahan secara geografis produksi dan konsumsi, meningkatnya jumlah penduduk dan urbanisasi, perubahan kebiasaan makan dan daya beli, dan peran pemerintah.

·         Tujuan Penelitian
Mengetahui pola dan system pemasaran gabah & beras dan factor-faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat pendapatan petani yang tidak seimbang dengan jerih payah yang mereka rasakan.

·         Metodologi Penelitian
Penelitian di lakukan melalui survey dan observasi pola pemasaran gabah & beras di begbagai wilayah di Indonesia

·         Hasil & Analisis
System pemasaran pangan yang terjadi saat ini telah mengalami pergeseran hal itu mencerminkan bahwa ada suatu perubahan yang perlu di respon agar terciptanya pasar yang efisien. Maka peran pemerintah adalah dalam fungsi Pembinaan di samping fungsi pengaturan yang melekat. Dalam fungsi pembinaan pemerintah antara lain dapat di lakukan dalam bidang pengembangan penelitian dan orientasi lapngan dalam hal penyimpanan, pelatihan-pelatihan, pemasaran, tekhnologi penyimpanan, pemrosesan dll. Usaha mensejahterakan petani yang di lakukan melalui kebijakan harga tidak akan secara efektif di rasakan apabila terjadinya keterpisahan antara petani dengan pasar kebijakan tersebut akan lebih banyak di nikmati oleh para pelaku tata niaga dan untuk menghindari itu semua sebaiknya di lakukan melalui mekanisme kebijakan yang dapat langsung di nikmati petani.

·         Rekomendasi & Implikasi
Kalau dulu tradisional yang mencirikan preferensi konsumen hanyalah jenis, stabilitas harga , nilai komoditas namun pada saat ini telah terjadi perkembangan preferensi konsumen. Konsumen menuntut tambahan atribut produk yang lebih terperinci seperti kualitas, kandungan nutrisi dan sebagainya. Perubahan preferensi konsumen kea rah atribut yang lebih rinci menimbulkan dua implikasi penting terhadap pola pemasaran beras saat ini juga telah tersegmentasi antara beras untuk konsumen yang berpendapatan rendah dan konsumen berpendapatan menengah ke atas. Umumnya akan membeli pada tempat-tempat khusus memasarkan beras dengan atribut tertentu.

Analisis Jurnal 3
·         Judul                                 : Sosial Marketing
Nama Pengarang             : Hermawan, Efendi ghazali
Tahun                               : 2006
·         Tema                                 : Pemasaran
·         Latar Belakang                :

Fenomena
social marketing pada dasarnya merupakan aplikasi strategi pemasaran komersil untuk “menjual” gagasan dalam rangka mengubah sebuah masyarakat, terutama dalam manajemen yang mencakup analisa, perencanaan, implementasi dan pengawasan.
Sebagai seni menjual diri atau organisasi, social marketing saat ini sangat di perlukan untuk memperlancar jalannya suatu perusahaan. Elemen yang dalam marketing yang di kenal adalah segmentasi pasar, pasar, positioning, diferensiasi, marketing mix, selling, brand, service, dan proses.

·         Masalah
Dunia bisnis masa kini dan akan dating tidak lagi bersebrangan dengan organisasi nirlaba. Karena adanya pergeseran nilai, dunia bisnis memandang penting nilai-nilai social. Pentingnya organisasi nirlaba mengadopsi professional korporasi dan memberikan service berkaitan dengan kaidah pemasaran.

·         Tujuan Penelitian
Mengarahkan hubungan social masyarakat kepada pemasaran social yang sesungguhnya guna mencapai keberhasilan.

·         Metodologi Penelitian
Tahapan-tahapan :
1.       Terapkan SWOT pada analisa kondisi awal
2.       Pilih kelompok sasaran yang perilakunya hendak di ubah
3.       Tetapkan perubahan prilaku yang di inginkan
4.       Identifikasi manfaat dan hambatan
5.       Terapkan strategi social marketing yang beraneka ragam
6.       Social marketing harus di usahakan secara gigih dalam waktu lama

·         Hasil dan Analisis
Social adalah semua bentuk organisasi social yang membantu masyarakat membentuk aksi dan interaksi yang meliputi hubungan social. Dengan mengkaji komprehensif situasi dan isu social. Jadi, organisasi nirlaba dapat sekaligus mengetahui cara melakukan tindakan social dalam rangka menerapkan strategi social marketing.

 Nama    : Siti Arpah
 Npm      : 14209879
  kelas     : 3EA11

Sumber   : http://makalahjurnalskripsi.com

tgs. Metode Riset : Pak Prihantoro



Tidak ada komentar:

Posting Komentar