Pages

Senin, 10 Oktober 2011

tgs. Metode Riset pertemuan 3

JURNAL ILMIAH
Judul               : Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bekasi dan Dampaknya terhadap pengangguran
Nama              : Siti Arpah
Tema               : Pengangguran

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
·         Fenomena
Mengingat laju pertumbuhan penduduk di Indonesia masih sangat tinggi tingkat pengangguranpun belum bisa terselesaikan dengan baik, Indonesia adalah Negara berkembang pembangunan ekonomipun belum sepenuhnya merata, semua itu masih banyak yang perlu di benahi.  Pertumbuhan penduduk setiap tahunnya terus menunjukkan peningkatan. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia berdampak terhadap masalah-masalah pengangguran, kemiskinan, migrasi, dan sektor-sektor kependudukan lainya terutama faktor tenaga kerja, sehingga banyak sekali terjadi pengangguran. pemerintah harus perupaya keras dalam menggalakkan program KB ( keluarga berencana ) ataupun pemerataan penduduk untuk menekan laju pertumbuhan penduduk setiap tahunnya dengan mengurangi angka kelahiran, karena seiring lonjakan penduduk yang begitu tinggi itu akan menyebabkan ledakan penduduk di Indonesia di masa yang akan datang dan itu semua akan sangat berefek bagi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Jika penurunan laju pertumbuhan bisa tercapai setiap tahunnya berarti pemerintah bisa menghemat triliunan rupiah untuk biaya pendidikan dan biaya kesehatan, selain itu target untuk meningkatkan pendiddikan, kesehatan penurunan angka kemiskinan dan peningkatan pendapatan menjadi lebih mudah direalisasikan. Sebalikknya jika lonjakan penduduk belum bisa di kendalikan pemerintah akan kualahan dalam mensejahterakan rakyatnya program-program yang sudah di rencanakanpun akan lebih sulit untuk di realisasikan. Dampak itu semua akan sangat terlihat pada masalah social dan juga tingkat pengangguran saat ini, yang ada akan terjadi over demand tenaga kerja terhadap lapangan pekerjaan yang tersedia, lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja pertahunnya. Dan objek yang akan saya tuju dalam penulisan ini adalah kota Bekasi. Secara administratif Kabupaten Bekasi termasuk salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Mempunyai luas 127.388 Ha, yang terbagi menjadi 23 kecamatan dan 187 desa dengan batas-batas wilayah, sebelah barat berbatasan dengan Kota Bekasi dan DKI Jakarta, sebelah timur dengan Kabupaten Karawang, sebelah utara dengan laut Jawa, sebelah selatan dengan Kabupaten Bogor. Letak geografis Kabupaten Bekasi berada di bagian utara Jawa Barat, terletak 1060 48’ 28” BT 1070 27’ 29” dan 6 0 10’ 6“ LS. Kabupaten Bekasi sebagai penyangga Ibukota Negara mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga memerlukan peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana yang ada, maka bermunculanlah kawasan-kawasan industri sehingga Kabupaten Bekasi dapat dikatakan sebagai salah satu sentra industri terbesar yang ada di wilayah Jawa Barat bahkan se-Asia Tenggara.  Jumlah penduduk Kabupaten Bekasi pada tahun 2004 mencapai 1.950.209 jiwa. Bila dilihat dari rasio penduduk berdasarkan kelamin adalah 1,04 banding 1,00, dimana jumlah penduduk laki-laki sebanyak 996.150 jiwa dan perempuan 954.054 jiwa. Adapun laju pertumbuhan penduduk hasil perhitungan sensus tahun 2000 sebesar 4,23 % terdiri dari migrasi 2,33 % dan alamiah 1,90 %. Pada tahun 2005 jumlah penduduk Kabupaten Bekasi bertambah menjadi 2.027.902 jiwa atau mengalami pertumbuhan sebesar 3,98 % dari tahun sebelumnya.
·         Penelitian sebelumnya
pada penelitian terdahulu menurut Minggus Amannudin di thn 2007 memaparkan bahwa pertambahan angkatan kerja ( labor force ) setiap tahunnya berkisar 2,5 juta orang, yang mampu diserap oleh pasar tenaga kerja (labor market) hanya berkisar 1,5 juta jiwa. Daya serap pasar kerja yang kecil ini disebabkan karena pertumbuhan ekonomi (economic growth) hanya berkisar 4 persen. Untuk menyerap pertambahan angkatan- kerja sebanyak 2,5 juta setiap tahun dibutuhkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6 atau 7 persen. Apabila pertumbuhan ekonomi menurun ditandai dengan menurunnya daya beli masyarakat.
·         Motivasi Penelitian
Melihat fenomena yang terjadi saat ini banyak sekali pengngguran yang kita jumpai di sekitar kita tidak hanya pengangguran tidak terdidik bahkan banyak orang yang berpendidikan tinggipun banyak yang menganggur di karenakan laju pertumbuhan penduduk yang setiap tahunnya meningkat dan kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia, dengan adanya penelitian ini mungkin kita bisa lebih mengetahui sebab akibatnya dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah pengangguran.
Masalah
Negara berkembang memiliki pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan kesempatan kerja, masalah yang timbul akibat ledakan penduduk antara lain persaingan lapangan pekerjaan, Di negara yang memiliki pertumbuhan penduduk tinggi akan semakin banyak orang yang memperebutan lapangan pekerjaan. Diperkirakan harus diciptakan 30 juta lapangan pekerjaan baru setiap tahunnya jika setiap orang yang menginjak usia kerja harus memiliki pekerjaan dan Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Begitupun di Kab. Bekasi sebagai kabupaten penyangga ibu kota Negara meski telah di nobatkan sebagai kota sentra industry tetap saja masalah pengangguran masih menjadi masalah yang belum bisa di atasi sepenuhnya oleh pemerintah daerah karena tidak ada keseimbangan dalam pemerataan penduduk dengan perkembangan Kab. Bekasi  yang di tandai bermunculan sentra industry itu mengakibatkan banyak pendatang yang  melakukan Urbanisasi yaitu perpindahan dari desa ke kota mereka pada umumnya ingin mendapatkan pekerjaan yang layak dan juga tingginya tingkat kelahiran merupakan penyumbang utama pertumbuhan kota yang cepat. Bermekarannya kota-kota di NSB
membawa masalah-masalah baru dalam menata maupun mempertahankan
tingkat kesejahteraan warga kota.
hal tersebut mengakibatkan kepadatan penduduk di kota bekasi dan berdampak pada ketidakseimbangan lapangan pekerjaan dan jumlah angkatan kerja  Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah- masalah sosial lainnya. Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2008 mencapai 111,48 juta orang, bertambah 1,54 juta orang dibanding jumlah angkatan kerja Agustus 2007 sebesar 109,94 juta orang atau bertambah 3,35 juta orang dibanding Februari 2007 sebesar 108,13 juta orang dari hasil data tersebut bisa terlihat bahwa tingkat pengangguran yang ada setiap tahunnya terus menunjukkan peningkatan.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi permasalahan pengangguran :
a.       Faktor Kemiskinan
Banyaknya jumlah pengangguran itu dari kalangan masyarakat miskin. Karena untuk mendapatkan pekerjaan itu membutuhkan biaya yang sangat besar.
b.      Faktor rendahnya Pendidikan
Saat ini sekitar 44,63 persen tenaga kerja Indonesia adalah mereka yang berpendidikan rendah, yaitu SD dan SMP. Dampak dari rendahnya pendidikan ini adalah rendahnya keterampilan yang mereka miliki. Belum lagi sistem pendidikan Indonesia yang tidak fokus pada persoalan praktis yang dibutuhkan dalam kehidupan dan dunia kerja. Pada akhirnya mereka menjadi pengangguran intelek.
c.       Ketidak seimbangan antara deman ( permintaan ) dan supply ( penawaran ) terhadap tenaga kerja
d.      Kualitas Sumber Daya Manusia yang di hasilkan masih rendah.
Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis pengaruh variabel Tingkat Pertumbuhan penduduk terhadap Pengagguran di Kab. Bekasi.
Mengetahui sebab akibat dari masalah tingkat pengangguran seiring dengan laju pertumbuhan penduduk.

Nama                    : Siti Arpah
Npm                     : 14209879
Kelas                    : 3EA11

Sumber :
duniabaca.com/faktor-penyebab-pengangguran.html
http://anneahira.com/masalah-pengangguran.htm


 tgs. Metode Riset Pak Prihantoro







Tidak ada komentar:

Posting Komentar