BAB II
Landasan teori
Data mengenai jumlah orang yang bekerja dan orang yang menganggur
merupakan salah satu jenis data yang dirancang secara cermat dan data
ekonomi yang sangat kmprehensif. Data tersebut dikumpulkan setiap bulan
dengan menggunakan prosedur yang disebut sample acak (random samplingi)
dari seluruh populasi.
Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran
Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dari prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja.
Tingkat Pengangguran = Jml Yang Nganggur / Jml Angkatan Kerja x 100%
Jenis & Macam Pengangguran
1. Pengangguran Friksional /Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment.
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
4. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Ledakan Penduduk
Dari banyak penelitian kita mengetahui bahwa faktor utama yang
menentukan perkembangan penduduk adalah tingkat kematian, tingkat
kelahiran dan tingkat perpindahan penduduk (migrasi). Dua faktor pertama
yang sangat besar peranannya dalam mempengaruhi laju pertumbuhan
penduduk.
Tingkat Kelahiran (Birth Rate)
Di negara-negara berkembang pertumbuhan penduduk berlangsung terus di samping adanya penurunan tingkat kelahiran; misalnya di perancis, Amerika Serikat dan inggris, tingkat kelahiran terus menurun sejak abad kesembilan belas sampai awal abad ini. Hanya setelah perang dunia ke-II, tingkat kelahiran meningkat dan mempercepat tingkat pertambahan penduduk. Tingkat kelahiran lebih dihubungkan dengan perkembangan ekonomi melalui pola-pola kebudayaan seperti: umur perkawinan, status wanitanya, kedudukan antara rural dan urban serta sifat-sifat dari sistemfamili yang ada. Di negara-negara yang sudah maju, terutama di negara-negara barat, penurunan tingkat kematian sungguh-sungguh telah diikuti oleh suatu
penurunan tingakt kelahiran pula.
Migrasi
Migrasi mempunyai peranan juga dalam menentukan tingkat pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu tingkat pertumbuhan penduduk tidak dapat diperhitungkan hanya dari tingkat kelahiran dan tingkat kematian saja. Bagi Negara negara sedang berkembang migarasi tidaklah berarti dalam peningkatan jumlah penduduk ataupun dalam pengurangan jumlah penduduk. Pemindahan penduduk ke luar negeri dari negara-negara yang sedang berkembang tidaklah mungkin dapat terlaksana lagi guna mengurangi kepadatan penduduknya. Hal ini disebabkan banyak Negara seperti Australia, Rhodesia dan Suriname tidak bersedia menerima poerpindahan dari negara-negara sedang berkembang yang padat penduduknya, dengan alasan kesulitan-kesulitan integrasi sosial dan rendahnya tingkat skill di negara-negara yang mengalami tekanan penduduk tersebut. Akibatnya dengan penurunan tingakt kematian yang cepat dan tetap tingginya tingkat kelahiran dan kurang efektifitas migrasi, maka pertumbuhan penduduk akan nampak sangat cepat dan mengakibatkan terjadinya ledakan penduduk di negara-negara sedang berkembang.
Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Tinjauan Riset Terdahulu
Gejala pengangguran yang terselubung didaerah pedesaan dan dilingkungan kota merupakan sebagian akibat dari kurang tersedianya lapangan kerja yang produktif penuh (yang membawa hasil kerja dan nafkah mata pencaharian yang memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar).
Pengembangan Hipotesis
Masalah pengangguran dapat membawa rakyat mencapai tingkat hidup yang berada diatas garis kemiskinan absolut. Proses perkembangan perluasan kesempatan kerja secara produktif dapat memudahkan terwujudnya suatu pola pembagian pendapatan masyarakat yang lebih merata. Perluasan kesempatan kerja secara produktif (produktif employment) tidak hanya berarti penciptaan lapangan usaha yang baru, melainkan pula peningkatan produktifitas kerja pada umumnya.
Nama : Siti Arpah
Npm : 14209879
Kelas : 3EA11
Sumber :
duniabaca.com/faktor-penyebab-pengangguran.html
http://anneahira.com/masalah-pengangguran.htm
tgs Metode Riset. Pak Prihantoro
http://bestbuydoc.com/id/doc-file/4554/masalah-pengangguran-di-kota-bekasi-disusun-oleh-nama-derry-tritya-s-kelas-2-dd-04-npm-30208329-mata-kuliah-pengantar-ekonomi-pembangunan-universitas.html
tgs Metode Riset. Pak Prihantoro